MAKALAH
MANAJEMEN STATEGIK (EKMA4414)
TUTOR: BPK Bogi Febriatmoko, S.T.,M.M
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS MAKRO
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH MANAJEMEN STRATEGIK
Disusun oleh:
Vera Okta viana Dewi
030149086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA TAIWAN
TAHUN AKADEMIK
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt, sebab karena rahmat dan nikmat-Nyalah saya dapat mnyelesaikan sebuah tugas makalah Manajemen Stategik ini, yang diberikan oleh Bapak Bogi Febriatmoko selaku dosen Pembimbing Manajemen Strategik.
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas tuton 1 dari dosen yang bersangkutan agar memenuhi tugas yang telah ditetapkan, dan juga agar setiap mahasiswa dapat terlatih dalam pembuatan makalah. Makalah ini berjudul “ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS MAKRO”
Adapun sumber-sember dalam pembuatan makalah ini, didapatkan dari beberapa buku yang membahas tentang materi yang berkaitan dan juga melalui media internet. Saya sebagai penyusun makalah ini, sangat berterima kasih kepada penyedia sumber walau tidak dapat secara langsung untuk mengucapkannya.
Saya menyadari bahwa setiap manusia memiliki keterbatasan, begitu pun dengan saya yang masih seorang mahasiswa. Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih banyak sekali kekurangan-kekurang yang ditemukan, oleh karena itu saya mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saya mangharapkan ada kritik dan saran dari para pembaca sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.
Taiwan Taipei 19 April 2019
Penyusun
Vera okta viana dewi
030149086
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................................
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................
1.1 LatarBelakang................................................................................................
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................
1.3 Tujuan penulisan ...........................................................................................
1.4 Manfaat penulisan..........................................................................................
BAB 11 PEMBAHASAN...................................................................................................................
2.1 Prosedur Analisis Lingkungan bisnis makro ................................................
2.1.1 Identifikasi Variabel.................................................................................
2.1.2 Mengenal dan Mengetahui Karakter Usaha.............................................
2.1.3 Implikasi Manajerial................................................................................
2.1.4 Antisipasi dan Strategi.............................................................................
2.2 Prinsip Dasar Analisis Lingkungan Bisnis MAkro........................................
2.3 Komponen Analisis Lingkungan Bisnis MAkro............................................
2.3.1 Lingkungan Demografi............................................................................
2.3.2 Lingkungan Ekonomi...............................................................................
2.3.3 Lingkungan Alam....................................................................................
2.3.4 Lingkungan Teknologi.............................................................................
2.3.5 Lingkungan Politik...................................................................................
2.3.6 Lingkungan Budaya.................................................................................
BAB 111 PENUTUP ............................................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsuangan hidupnya untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Pada dasarnya tujuan dalam mendirikan perusahaan adalah mencari keuntungan semaksimal mungkin. Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan itu sangat dipengaruhi oleh bidang pemasaran, dengan mempunyai pemasaran yang bagus, perusahaan akan mendapat laba yang memuaskan.
Perusahaan yang berhasil merupakan perusahaan yang mampu mengenali dan merespon berbagai kebutuhan dan tren yang belum menguntungkan. Kita membedakan antara fad, tren, dan megatren. Fad adalah sesuatu yang tidak dapat diperkirakan, berumur pendek, dan tanpa signifikansi sosial, ekonomi, dan politik. Perusahaan dapat memperoleh uang dari fad apabila dapat menggunakannya dengan benar, tetapi dibutuhkan keberuntungan dan penentuan waktu yang baik dibandingkan hal lainnya.
Tren merupakan salah satu arah atau urutan kejadian yang mempunyai momentum dan durabilitas. Tren lebih mudah diperkirakan dan berlangsung lebih lama dibanding dengan fad. Tren lebih mengarah ke masa depan dan memberikan banyak peluang. Megatren digambarkan sebagai perubahan besar dalam sosial, ekonomi, politik, dan teknologi yang lambat terbentuk, dan setelah terjadi, perubahan itu mempengaruhi sementara waktu – antara tujuh dan sepuluh tahun, atau bahkan lebih lama.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah Bagaimana perusahaan dapat mengatasi pengaruh dari lingkungan makro sehingga pemasar dapat menemukan peluang peluang dan ancaman yang baru?
1.3.Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui perilaku manajemen pemasaran terhadap pengaruh lingkungan makro pada perusahaan .
1.4. Manfaat
1. Mengetahui lingkungan makro yang mempengaruhi dalam bidang manajemen pemasaran.
2. Dapat menganalisis lingkungan makro dalam pemasaran.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prosedur analisis lingkungan bisnis makro
Di dalam dunia usaha seorang pelaku usaha sebelum memulai usahanya di tuntut agar bisa mengenali dan menganalisa lingkungan bisnis yang akan di jalankannya, tindakan ini mempunyai suatu tujuan agar dapat terlebih dulu mengidentifikasi suatu peluang di tempat tertentu dan dapat dijadikan pedoman untuk mengantisipasi ancaman dalam menjalankan bisnis atau usaha yang akan di jalankan, untuk melakukan hal tersebut bisa juga dengan mengetahui beberapa prosedur dalam menganalisis lingkungan bisnis secara makro, dikarenakan sinyalemen yang ada cenderung lemah dan tidak ada batasan yang tegas antara satu dengan yang lainnya, adapun prosedur analisis lingkungan bisnis secara makro tersebut adalah :
2.1.1 IDENTIFIKASI VARIABEL.
Yang di maksud disini adalah seorang pelaku usaha mampu untuk mengidentifikasi variabel apa saja yang di perlukan dalam melakukan atau menjalankan suatu usaha. sebagai contoh dalam usaha cuci mobil:
* Merekrut karyawan yang teliti dan mampu bekerja dalam tim
* Menyediakan shift kerja.
* Memberikan waktu istirahat bagi karyawan.
* Menyediakan izin bagi karyawan yang berkepentingan.
2.1.2 MENGENAL DAN MENGETAHUI KARAKTER USAHA.
Pengertian dari prosedur ini sudah cukup jelas yaitu mengenal dan mengetahui usaha yang akan di lakukan serta bagaimana menjalankan usaha tersebut, sebagai contoh pada bengkel cuci mobil:
* Mempunyai tempat yang luas, sekaligus sebagai tempat parkir dan antrian
* Mempunyai hidrolis untuk mengangkat kendaraan yang akan dibersihkan.
* Mempunyai sumber air dan pompa.
2.1.3. IMPLIKASI MANAJERIAL.
Pada prosedur ini di harapkan seorang pelaku usaha dapat mengetahui bagaimana cara menjalankan usaha tersebut dan faktor apa saja yang menjadi penunjangnya.
Sebagai contoh pada bengkel cuci mobil harus bisa:
* Menanyakan apa yang menjadi kemauan para pelanggan.
* Membersihkan secara teliti setiap kendaraan yang di cuci.
* Memberikan saran apabila ada bagian yang perlu di ganti.
2.1.4. ANTISIPASI DAN STRATEGI.
Yaitu memperkirakan faktor apa saja yang harus di lakukan agar usaha yang dijalankan tersebut dapat berjalan sebagaimana mestinya.
sebagai contoh pada bengkel cuci mobil:
* Membuka usaha di pinggir jalan utama dan memasang nama usaha dengan terang.
* Memberikan harga yang murah kepada para pelanggan.
* Membuat saluran penampungan air bekas cucian kendaraan sendiri agar tidak mencemari lingkungan sekitar.
2.2 Prinsip Dasar Analisis Lingkungan Bisnis Makro
Hampir tidak ada arsitek - eksekutif dan perencana - manajemen strategik yang tidak memperhatikan lingkungan bisnis makro. Sejak dasawarsa tujuh puluhan, manajemen telah memahami betapa pentingnya pengaruh lingkungan makro terhadap kegagalan atau keberhasilan pencapaian tujuan perusahaan. Ketika itu, manajemen mulai sadar betapa lingkungan makro lebih sering berubah dengan tingkat kecepatan dan percepatan perubahan yang semakin meninggi. Akan tetapi di sisi lain, manajemen juga mengetahui bahwa melakukan analisis lingkungan makro sama sekali bukan pekerjaan yang mudah. Bahkan teramat sulit. Hal ini terjadi karena lingkungan makro memiliki karakteristik yang khas.
Pertama, lingkungan bisnis makro tidak memiliki batas (boundlessness). Sekalipun secara umum terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, politik, hukum, sosial, dan kependudukan; akan tetapi detail dari masing-masing lingkungan amat luas, dalam, dan tanpa batas. Masing-masing memiliki intensitas pengaruh yang berbeda terhadap berbagai aspek manajemen fungsional. Mustahil ditemukan seseorang yang memiliki pengetahuan dan kecakapan yang menyeluruh yang dapat memahami keluasan dan kedalaman begitu banyak aspek. Manajemen perlu menyiapkan waktu, tenaga, dan dana yang cukup jika mereka dituntut untuk mengamati perubahan lingkungan makro secara komprehensif dan terus menerus. Sekalipun demikian, belum ada jaminan bagi manajemen mampu menemukan sebagian dari lingkungan makro yang unik (khas) yang dilihatnya sebagai faktor penentu utama keberhasilan perusahaan. Sering kali terjadi justru manajemen terjebak untuk membuat daftar yang begitu panjang dan tidak rnampu menentukan urutan penting dan intensitas pengaruh rnasing-rnasing faktor. Diseyogiakan manajemen berbuat yang sebaliknya. Tanpa perlu daftar panjang, akan tetapi mengandung elemen yang signifikan.
Kedua, lingkungan bisnis makro juga hanya memberikan sinyal yang lemah (periferal) kepada manajemen (Day dan Schoernaker, 2005, 2006). Sinyal yang diberikan arnat lemah (weak signals), oleh karena itu sering terlewatkan oleh eksekutif (kecolongan). Arnat jarang diternukan sinyal perubahan yang transparan. Manajemen perlu melakukan deteksi sinyal yang berada di pinggiran (scanning the periphery). Kecenderungan perubahanbiasanya baru dapat dilihat dalam jangka panjang. Kadang kala sinyal yang diberikan bertolak belakang satu sama lain yang dapat menyulitkan pemilahan. Oleh karena itu, di samping pengetahuan dan kecakapan, manajemen juga dituntut memiliki intuisi bisnis yang terlatih, dan terus menerus diasah. Manajemen juga perlu menggali sumber informasi di luar yang formal dan resmi. Pada banyak negara berkembang, manajemen perlu membangun jaringan informasi secara informal, yang biasanya berasal darirekan bisnis, gosip, humor. Jika perlu manajemen perlu memiliki sumber informasi dari pusat pengambilan keputusan kebijaksanaan lingkungan makro (insider sources).
Dilihat dari kepentingan perusahaan, lingkungan bisnis makro juga memiliki sifat tak dapat dikendalikan. Manajemen sama sekali tidak memiliki kendali manajerial terhadap besaran dan arab perubahan lingkungan makro. Dalam batas-batas tertentu yang amat kecil, hanya perusahaan yang amat sangat luar biasa - dalam segala ukuran - kadang kala memegang kendali lingkungan makro. Akibatnya, manajemen tidak dapat sepenuhnya bersikap proaktif. Hanya sedikit manajemen yang mampu mengembangkan sikap proaktif secara ajek. Cenderung bersikap reaktif. Manajemen lebih banyak hanya sekedar menunggu. Manajemen hanya sekedar memberikan tanggapan terhadap perubahan lingkungan makro. Manajemen cenderung hanya menyiapkan antisipasi bisnis. Oleh karena itu, biasanya pilihan yang paling lazim adalah menyesuaikan (adaptasi) dengan perubahan lingkungan bisnis. Prinsip bersedia melakukan adaptasi atau memilih mati (adapt or die) amat populer. Kalaulah ada perusahaan yang mampu melakukan rekayasa pada lingkungan bisnis makro, biasanya memerlukan biaya yang amat mahal dan juga membutuhkan waktu tunggu yang relatif lama.
2.3 KOMPONEN ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS MAKRO
Lingkungan makro menggambarkan suatu situasi diluar perusahaan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Perusahaan mengamati lingkungan makro dengan melakukan penelitian dalam mengantisipasi lingkungan yang mudah berubah, harus memperhatikan enam komponen yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam berusaha. Komponen – komponen tersebut meliputi faktor demografi, ekonomi, lingkungan alam, teknologi, politik, dan hukum serta lingkungan sosial budaya. Setiap komponen dalam lingkungan makro dapat mempengaruhi perusahaan dalam menghadapi iklim persaingan dinamis.
Lingkungan makro terdiri dari enam lingkungan yang harus dilihat, yaitu: lingkungan demografi, lingkungan ekonomi, lingkungan alam, lingkungan teknologi, lingkungan politik, dan lingkungan budaya.
2.3.1 Lingkungan Demografi
Pertumbuhan penduduk. Angka pertumbuhan penduduk akan mempengaruhi tingkat peluang pemasaran bagi suatu produk ataupun jasa. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan semakin membuka peluang lebih luas, karena bagaimanapun akan terkait dengan seberapa besar suatu produk atau jasa akan bisa diserap oleh pasar.
Perbandingan prosentase umur. Kategorisasi umur dalam pemasaran biasanya dimulai dari balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua. Prosentase pada setiap umur akan menentukan juga peluang bisnis b di dalamnya. Untuk produk atau jasa yang ditujukan pada pasar anak-anak misalnya, dari jumlah populasi penduduk secara keseluruhan, perlu dilihat berapa persen jumlah anak-anak dari keseluruhan penduduk.
Pasar etnik. Pasar etnik juga merupakan salah satu potensi pasar yang perlu dipertimbangkan. Etnis tertentu biasanya mempunyai kecenderungan, preferensi, dan kebutuhan bersama yang unik dan tidak dimiliki oleh etnis lain.
Tingkat lulusan akademik. Tingkat lulusan akademik akan berpengaruh terhadap pola belanja dan gaya hidup seseorang. Cara memasarkan untuk kalangan berpendidikan tinggi akan berbeda dengan cara pemasaran untuk pendidikan yang lebih rendah.
Pola kehidupan rumah tangga. Rumah tangga di Indonesia sebagian masih menerakan pola keluarga besar dengan orang tua dan anak-anak masih berkumpul dalam satu keluarga hingga tua. Namun demikian, di kota-kota besar keluarga-keluarga muda sudah mulai mandiri dan memiliki rumah serta memisahkan diri dari orang tua mereka.
2.3.2 Lingkungan Ekonomi
Distribusi pendapatan. Tingkat pendapatan suatu daerah akan menentukan produk dan jasa dengan kualifikasi seperti apa yang cocok dengan daerah tersebut. Dan dengan karakter daerah di Indonesia yang sangat beragam, beragam pula potensi antara satu daerah dengan daerah yang lain.
Tingkat tabungan, hutang, dan pinjaman. Tingkat tabungan, hutang dan pinjaman akan menentukan seberapa besar potensi pengeluaran yang akan dilakukan oleh seseorang.
2.3.3 Lingkungan Alam
Menipisnya sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sesuatu yang terus dieksploitasi yang lama kelamaan akan habis. Salah satu kunci utama adalah melihat bagaimana sumber daya alam masih bisa dimanfaatkan dan hingga berapa lama.
Meningkatnya biaya. Sekarang ini terdapat kecenderungan bahwa biaya-biaya semakin meningkat terutama untuk listrik dan energi. Peningkatan biaya-biaya ini akan berdampak pada peningkatan biaya produksi yang setiap tahun akan semakin signifikan.
Meningkatnya polusi. Meningkatnya polusi menimbulkan masalah dalam hal kesehatan dan juga kerusakan lingkungan. Di masa depan akan lebih banyak aturan yang mengatur untuk meminimalisir polusi yang tentu saja pada beberapa sektor akan menjadi tambahan biaya yang cukup besar.
2.3.4 Lingkungan Teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat cepat. Sekarang ini perkembangan dalam hal teknologi semakin cepat dirasakan. Dengan datangnya internet, perubahan dinamika berlangsung dalam waktu yang semakin cepat dan skala yang semakin meluas. Globalisasi mengubah berbagai aturan main dalam berbisnis. Persaingan juga tidak lagi dalam skala lokal dan nasional, tetapi sudah mengarah pada persaingan global.
Inovasi teknologi yang terus berkembang. Perkembangan teknologi juga dibarengi dengan berbagai inovasi dalam banyak produk dan jasa. Contohnya adalah perkembangan mesin tik yang sekarang ini perlahan tapi pasti sudah mulai digantikan dengan komputer, dan berbagai contoh lain yang berada di sekitar kita.
Aturan-aturan dalam teknologi. Teknologi mempunyai keunikan sendiri dengan dinamika dan perkembangan yang sangat cepat. Melihat aturan pemerintah dalam pengaturan penggunaan teknologi mutlak diperlukan untuk mempermudah berbagai proses dalam masyarakat.
2.3.5 Lingkungan Politik
Aturan-aturan dalam sektor industri. Dalam menjalankan bisnis, aturan merupakan satu landasan mutlak. Karena itu, pemetaan peluang bisnis juga perlu melihat berbagai aturan yang mengatur industri tersebut sehingga tidak terjadi bentrokan ataupun masalah di kemudian hari.
Tumbuhnya organisasi-organisasi LSM dan buruh. Organisasi-organisasi LSM dan buruh di satu sisi memberikan pengaruh positif kepada pekerja untuk menyuarakan berbagai aspirasi mereka. Tetapi organisasi pekerja yang terlalu kuat akan menyulitkan perusahaan dalam beberapa proses pengambilan keputusan, karena harus melakukan banyak kompromi dengan mereka.
2.3.6 Lingkungan Budaya
Perbedaan budaya pada masing-masing negara. Perbedaan budaya menjadikan gaya hidup masing-masing negara dan daerah berbeda juga. Pemahaman budaya pada setiap daerah akan memudahkan pemasar menyesuaikan produk ataupun jasanya sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.
Kepercayaan, tradisi, dan agama. Pada kelompok orang dengan kepercayaan, tradisi, dan agama yang berbeda mempunyai pola konsumsi dan gaya hidup yang berbeda dengan yang berlainan kepercayaan. Dan pada hal-hal tertentu, agama mempunyai peran yang signifikan karena mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak dalam hal mengkonsumsi produk ataupun jasa.
Analisa tersebut menggunakan teknik PESTEL yang merupakan akronim dari Economy, Social, Political dan Technology serta ditambahkan Environment dan Law & Regulations. Kerangka PESTEL digunakan untuk mengidentifikasi faktor – faktor lingkungan makro yang dapat mempengaruhi strategi bisnis, dan menilai bagaimana faktor tersebut dapat mempengaruhi kinerja bisnis saat ini dan masa yang akan datang. Teknik ini dapat membantu dalam melihat secara keseluruhan kondisi lingkungan dari Industri yang akan dituju.
Apa faktor strategis yang relevan di dalam lingkungan makro? Industri berbeda secara signifikan bagaimana mereka dipengaruhi oleh kondisi lingkungan makro yang luas. Mengidentifikasi faktor-faktor ini adalah strategis yang relevan adalah langkah pertama untuk memahami bagaimana sebuah perusahaan terletak di lingkungan eksternal. Analisis PESTEL faktor politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, lingkungan / ekologi, dan hukum / peraturan menyediakan kerangka kerja untuk mendekati masalah ini secara sistematis. Mengidentifikasi fitur strategis yang relevan dari lingkungan makro menetapkan tahapan untuk analisis yang akan datang, karena mereka memainkan peran penting dalam menentukan potensi industri untuk keuntungan yang menarik.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dalam gambaran global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus mengamati enam kekuatan utama: demografi, ekonomi, alam, teknologi,politik dan budaya. Pemasar harus memperhatikan interaksi mereka, karena hal ini akan menimbulkan peluang dan ancaman baru. Pertumbuhan populasi yang eksplosif memberi implikasi besar pada bisnis serta daya beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada tingkat penghasilan, harga, tabungan, utang, dan ketersediaan kredit saat ini. Salah satu paling dramatis yang membentuk kehidupan manusia adalah teknologi. Inti kapitalisme pasar yang dinamis dan menoleransi penghancuran kreatif dari teknologi sebagai harga sebuah kemajuan.
3.1 SARAN
Sebelumnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, seperti yang penuli sadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu saya sebagai penulis meminta masukan, kritik, saran dan keterlibatan pembaca yang konstruktif dalam upaya perbaikan dan verifikasi makalah ini kedepanya. Akhirnya semoga makalah ini bermanfaat untuk kita dan pembaca pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Thompson A., Peteraf, M., Gamble, J., & Strickland, L. (2012, p47). Crafting and Excuting Strategy 18th edition. New York : McGraw - Hill
Suwarsono. 2014, Manajemen Strategik, Edisi 2, Universitas Terbuka, Tangerang.
Tondan, Ramlan Bone. (2014). Makalah Manajemen Tentang Analisis Lingkungan Bisnis. Website : https://ramlanbone.wordpress.com/2014/12/31/makalah-manajemen-tentang-
analisis-lingkungan-bisnis/