TUGAS 1
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Disusun oleh:
Vera Okta viana Dewi
030149086
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UPBJJ UNIVERSITAS TERBUKA TAIWAN
TAHUN AKADEMIK
2018
Gambarkan dan jelaskan hubungan antara analisis jabatan, perencanaan SDM, dan rekrutmen calon karyawan.
Hubungan antara Analisis Jabatan terhadap Rekrutmen Karyawan
Besarnya hubungan analisis jabatan (X1) terhadap rekrutmen karyawan (Y) yang dihitung
dengan koefisien korelasi adalah 0,702. Hal ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara analisis jabatan dengan rekrutmen karyawan. Kontribusi analisis jabatan terhadap rekrutmen karyawan adalah sebesar KP = r 2x 100% = 0,702 2x 100% = 49.28%. Variabel efektifitas rekrutmen karyawan dijelaskan oleh variabel analisis jabatan sebesar 49,28% dan sisanya 50,72% ditentukan oleh variabel lain, yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui generalisasi dari hubungan variabel analisis jabatan dengan variabel
efektifitas rekrutmen karyawan, maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut.
Hipotesis:
Ho = Variabel analisis jabatan tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
H1 = Variabel analisis jabatan berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
Dasar pengambilan keputusan, yaitu (1) Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig < 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan; (2) Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig > 0,05), maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
Dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output menghasilkan angka sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan α= 0,05, maka nilai Sig lebih kecil dari α(Sig < α), yaitu 0,000 < 0,05, yang artinya Ho ditolak atau H1 diterima. Kesimpulannya adalah variabel analisis jabatan berhubungan secara signifikan dengan rekrutmen karyawan. Angka 0,05 digunakan karena hasil penelitian SPSS 16 memberikan angka signifikan sebesar angka 0,05 yang ditandai dengan (**). Standard SPSS berada di antara 0,01 sampai 0,05.
Hubungan antara Perencanaan SDM terhadap Rekrutmen Karyawan
Besarnya hubungan perencanaan SDM (X2) terhadap rekrutmen karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,736. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang kuat antara perencanaan SDM dengan rekrutmen karyawan. Sumbangan analisis jabatan dengan rekrutmen karyawan adalah sebesar KP= r 2x 100% = 0,7362x 100% = 54,16% variabel rekrutmen karyawan dijelaskan oleh variabel perencanaan SDM dan sisanya 45,84% ditentukan oleh variabel lain, yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui generalisasi dari hubungan variabel perencanaan SDM dengan variabel rekrutmen karyawan, maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut.
Hipotesis:
Ho = Variabel perencanaan SDM tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
H1 = Variabel perencanaan SDM berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
Dasar pengambilan keputusan, yaitu (1) Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig < 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan; (2) Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig > 0,05), maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan. Dari hasil uji signifikansi koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output menghasilkan angka sebesar 0,000. Jika di bandingkan dengan α= 0,05, maka nilai Sig lebih kecil dari α
(Sig < α), yaitu 0,000 < 0,05 yang artinya Ho ditolak atau H1 diterima. Kesimpulannya adalah variabel analisis jabatan berhubungan secara signifikan dengan rekrutmen karyawan.
Hubungan antara Analisis Jabatan dan Perencanaan Sumber Daya Manusia terhadap Rekrutmen Karyawan
Besarnya hubungan analisis jabatan (X1) dan perencanaan SDM (X2) terhadap rekrutmen
karyawan (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 0,778 atau (Ryx1x2 = 0,778). Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara analisis jabatan dan perencanaan SDM dengan rekrutmen karyawan. Koefisien korelasi bertanda (+), artinya hubungan antara analisis jabatan dan perencanaan SDM dengan rekrutmen karyawan searah sehingga jika analisis jabatan dan perencanaan SDM naik, maka efektivitas rekrutmen karyawan juga akan naik. Dapat diartikan bahwa apabila analisis jabatan dan perencanaan SDM di perusahaan telah berperan dengan baik, maka diharapkan dapat meningkatkan rekrutmen karyawan yang lebih baik lagi.
Kontribusi analisis jabatan dan perencanaan SDM dengan rekrutmen terdapat pada R square adalah sebesar 0,605 (adalah pengkuadratan dari koefisien korelasi 0,778 atau 0,7782). R square dapat disebut koefisien determinasi yang dalam hal ini berarti 60,5 %. Artinya adalah sumbangan 60,5% variabel rekrutmen karyawan ini dijelaskan oleh variabel analisis jabatan dan perencanaan SDM dan sisanya 39,5% ditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Hipotesis:
Ho = Variabel analisis jabatan dan perencanaan SDM tidak berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
H1 = Variabel analisis jabatan dan perencanaan SDM berhubungan secara signifikan dengan variabel rekrutmen karyawan
Dasar pengambilan keputusan, yaitu (1) Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig< 0,05), maka Ho ditolak dan H1 diterima, artinya signifikan; (2) Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (Sig > 0,05), maka Ho diterima dan H1 ditolak, artinya tidak signifikan.
Berdasarkan hasil uji dua sisi (2-tailed) (diukur dari probabilitas atau Sig. F change)
menghasilkan angka sebesar 0,000. Jika dibandingkan dengan α= 0,05, maka nilai Sig lebih kecil dari α(Sig < α), yaitu 0,000 < 0,05, yang artinya Ho ditolak atau H1 diterima. Kesimpulannya adalah variabel analisis jabatan dan perencanaan SDM berhubungan secara signifikan dengan variabel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar